Usai kesuksesan luar biasa mengantarkan ‘Comic 8‘ dan sekuelnya ‘Comic 8: Casino Kings’ menembus rekor 1 juta penonton, Anggy Umbara kembali akan meluncurkan film terbarunya berjudul ‘3’ (Alif Lam Mim).
Berbeda dengan Comic 8 yang mengambil tema action komedi, film ‘3’ akan menampilkan aksi serius yang dibalut dengan tema relijius yang masih sensitif di Indonesia. Pemilihan waktu yang berani di tengah perseteruan media sosial antara para liberal yang beralih bentuk menjadi JIN (Jaringan Islam Nusantara) dan umat Islam yang terus diuji coba kesabarannya.
3 menghadirkan 3 petarung handal yang diperankan oleh pendatang baru Cornelio Sunny, Abimana Asyasatya dan Agus Kuncoro yang masing-masing memerankan karakter bernama Alif, Lam, dan Mim.
3 (Tiga) sendiri bersetting di Jakarta tahun 2036 yang telah banyak terjadi perubahan. Negara sudah kembali damai dan sejahtera sejak perang saudara dan pembantaian kaum radikal berakhir di Revolusi tahun 2026 lalu.
Hak asasi manusia lantas menjadi segalanya. Peluru tajam sebagai senjata pembunuh sudah menjadi ilegal. Aparat cukup diberikan peluru karet untuk menangkap penjahat dan teroris yang masih tersisa. Satu dilema yang sangat menyulitkan, dimana beberapa kelompok radikal kembali bangkit dan telah menemukan bentuk perjuangannya untuk mengganti wajah demokrasi.
Alif, Lam dan Mim adalah tiga sahabat dari satu perguruan silat yang dibesarkan bersama di sebuah pesantren bernama Al Ikhlash.
Alif yang keras dan lurus dalam bersikap memilih menjadi aparat negara. Ia bertekad membasmi semua bentuk kejahatan dan mencari para pembunuh kedua orang tuanya.
Lam menjadi seorang jurnalis. Bertujuan untuk menyebarkan kebenaran dan menjadikan dirinya mata dari rakyat.
Sementara Mim memilih mengabdi pada agama dengan tetap menetap di pesantren tersebut. Menjadikandirinya sebagai manfaat untuk sekalian alam dan menjaga utuhnya nilai-nilai aqidah agama di muka bumi ini.
Ketiganya lantas dipertemukan kembali, setelah terjadi kekacauan pasca-ledakan bom di sebuah café. Bukti-bukti dan investigasi mengarah pada keterlibatan Mim bersama para santri pesantren Al-Ikhlash.
Alif harus menghadapi sahabatnya sendiri dan menghancurkan pesantren yang telah membesarkannya. Lam yang terjepit diantara kedua sahabat terus berusaha mencari titik temu demi menghindari kehancuran yang lebih parah. Mim memilih menghadapi para aparat.
Alif, Lam dan Mim dipaksa bertempur satu sama lainnya dalam mempertahankan dan memperjuangkan kebenarannya masing-masing, seraya harus terus menjaga keluarga dan orang-orang yang mereka hormati dan cintai.
Isu sensitif
Kehadiran film dengan tema Islam phobia atau ketakutan yang berlebih terhadap Islam memang cukup sensitif. Bukan rahasia lagi bila di Tanah Air (terlebih di media sosial) isu ini menjadi kian digosok oleh segelintir orang sejak masa Pemilu silam.
Gesekan para keyboard warrior atau orang-orang yang beraninya hanya berseteru di media sosial kian meruncing dengan beberapa kubu yang meracuni pikiran orang-orang awam. Musuh baru dari sesama warganegara sendiri diciptakan dengan penuh kebencian.
Label wahabi dan lain-lain diberikan para kaum yang mengklaim dirinya Islam Nusantara atau Jaringan Islam Nusantara (yang justru tidak mayoritas Islam) yang anti Arab kepada lawan mereka yang dicap intoleran. Sebaliknya, label kafir dan lain-lain diberikan oleh mereka yang berseberangan dengan kaum JIN. Sama-sama berpotensi memecah-belah kesatuan NKRI (walau mereka kerap beretorika demi NKRI).
Belum diketahui film ini menjadi propaganda pihak yang mana atau murni hiburan semata. Namun dari segi hiburan dan aksi jelas berpotensi dilirik oleh penonton. Terlebih kesan kuat hasil karya bagus sebelumnya dari sang sutradara bisa sangat menjual. Pilihan ditangan Anda.
3 sendiri turut diramaikan oleh penampilan Prisia Nasution, Tika Bravani, Verdi Solaiman, Piet Pagau, Donny Alamsyah, dan bintang ‘The Raid: Redemption’, Cecep A Rahman.
Bila tidak ada perubahan, Anda bisa menyaksikan kedahsyatan pertarungan dalam film ‘3’ di bioskop pada bulan September mendatang.
tonton filmnya disini :
source : awanjakarta.com, openload
Komentar
Posting Komentar